KARYA TULIS INI DISUSUN OLEH: NIA YOSEVA SIRAIT
PENDIDIKAN KARAKTER DAN DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
GLOBALISASI BAGI PENDIDIKAN
KARYA TULIS
Karya Tulis ini Diselesaikan untuk Memenuhi Nilai Praktek
Teknologi
Informasi Dan Komunikasi Semester 6 Kelas IX.2
NIA YOSEVA SIRAIT
SMP Negeri 2 Mandau
Kabupaten Bengkalis
TP.2013/2014
Kata
Pengantar:
Dengan
memanjatkan syukur kepada TUHAN yang telah melimpahkan rahmat kepada penulis.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis sederhana ini. Dalam
karya tulis ini penulis memberi tema
" PENDIDIKAN KARAKTER DAN DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
GLOBALISASI BAGI PENDIDIKAN"
Dalam
penulisan karya tulis ini penulis menyadari bahwa masih banyak yang kurang dan
sederhana, karena pengetahuan yang masih kurang. dengan adanya kekurangan –
kekurangan tersebut, penulis mohon maaf. Penulis berharap saran dan kritik yang
membangun yang bisa digunakan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga
isi karya tulis ini menambah pengetahuan bagi para pembaca dan bagi penulis
khususnya.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………I
HALAMAN
DAFTAR ISI…………………………....………………….. II
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang Masalah ……………………………………......1
B.
Rumusan Masalah .......…………………………………………1
C.
Tujuan ..............……………………………......……………....2
BAB
II PEMBAHASAN
A. CONTOH
DAN SEBAB PENURUNAN MORAL ............................................3
B.
Dampak penurunan moral dan Upaya meminimalisir penurunan moral ……………………………………................4
C.
Pengaruh
Globalisasi terhadap dunia Pendidikan
……………………….....…………….4
……………………….....…………….4
BAB
IV PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………. …………… 10
B.
Saran…………………………………………………………… 10
Bab I
Pendahuluan
1.
Latar
belakang
Persolan budaya dan karakter
bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat, baik itu melalui media cetak,
wawancara, dialog dan lain sebagainya. Persoalan yang muncul di masyarakat
seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan yang terjadi
dimana-mana, sirkulasi ekonomi yang terhambat serta dunia politik yang menuai
pro dan kontra menjadi salah satu topik yang hangat di masyarakat. Berbagai
alternatif penyelesaian masalah ini telah dilakukan seperti peraturan,
undang-undang, penerapan hukum yang lebih kuat.Kepedulian masyarakat terhadap
pendidikan budaya dan karakter bangsa juga telah menjadi perhatian pemerintah.
Pemerintah telah mengembangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa ini
melalui Departemen Pendidikan Nasional. Karena itulah kami tertarik menjadikan
topik ini sebagai bahasan karya ilmiah sederhana yang akan kami tulis. 1.1 Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat.. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat.. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial.
2.
Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah pada makalah “Dampak Globalisasi Terhadap
Pendidikan” ini dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut.
a.Apa dampak dari globalisasi untuk dunia pendidikan?
b.Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi?
c.Cara penyesuan pendidikan di Indonesia pada era globalisasi?
d.Apa sebab-sebab terjadinya penyimpangan karakter tersebut ? e.Bagaimana pengaruh penyimpangan karakter ini pada prestasi siswa ?
a.Apa dampak dari globalisasi untuk dunia pendidikan?
b.Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi?
c.Cara penyesuan pendidikan di Indonesia pada era globalisasi?
d.Apa sebab-sebab terjadinya penyimpangan karakter tersebut ? e.Bagaimana pengaruh penyimpangan karakter ini pada prestasi siswa ?
3.
Tujuan
dan manfaat
Mengembangkan
kebiasaan dan perilaku anak bangsa yang terpuji dan sejalan dengan karakter
bangsa Indonesia.Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab kepada anak
bangsa sebagai generasi penerus bangsa.Mengembangkan sikap mandiri,
disiplin, jujur, kreatif dan berwawasan kebangsaan. Diharapkan masyarakat bisa lebih
memahami tentang arti penting globalisasi sehingga dampak negatif yang berimbas
bisa leih diperkecil. Dan juga diharapkan agar realisasi kegiatan positif
terhadap adanya pendidikan semakin lebih baik.
Bab II
Pembahasan
A. Contoh-contoh perilaku penurunan moral dan
Sebab-sebab penurunan moral
Ada beberapa peristiwa yang tergolong penyimpangan karakter
di negeri ini. Contoh kecil saja, di zaman yang sudah modern ini banyak orang
yang lupa beretika, lupa menjaga sopan santun, tak mau saling tolong menolong,
tak bertanggung jawab, tidak tahu batas-batas pergaulan dan masih banyak lagi.
Hal sekecil itu saja sudah tak terkendali, apalagi hal yang besar. Orang
tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak sekaligus orang pertama yang
memberikan kasih sayang, bahkan ketika anak itu masih ada dalam kandungan.
Contohnya saja seorang ayah mengumandangkan adzan dengan lirih di telinga sang
anak ketika ia baru saja dilahirkan, itulah bekal awal untuk mengawali hidup
dengan kebaikan. Sedangkan, ketika sang anak hendak tidur, ibulah yang
menenangkan atau membacakan dongeng untuknya. Tidak hanya itu, ayah dan ibu
juga mengajari putra putrinya berjalan, berbicara dan mulai berkomunikasi
dengan orang lain. Dengan begitulah, orang tua memberi bekal utama dalam
megendalikan anaknya untuk menjadi anak yang baik.Namun, kenyataannya ada orang
tua yang belum mengerti bagaimana cara mengasuh anak dengan penuh cinta dan
kasih sayang. Buktinya, ada saja orang tua yang menitipkan anaknya kepada babby
sitter atau pembantu rumah tangga. Sehingga, anak tersebut mendapatkan
pendampingan tumbuh dan berkembang bukan dari orang tua yang sudah berkeahlian
mengurus anak dan tidak pula orang tua itu menjadi pendamping terindah ketika
anaknya tumbuh.
Ada saja alasan yang dijadikan para orang tua untuk
memutuskan menitipkan anak kepada babby sitter. Salah satu alasan andalannya
adalah karena harus mencari nafkah untuk membiayai anak itu, padatnya jam kerja
dan lain sebagainya. Seharusnya tidak begitu. Boleh saja bekerja, tanpa
melupakan tugas utama sebagai orang tua.Ada pepatah bilang, bahwa “segala
sesuatu yang ditangani oleh orang yang bukan ahlinya, tunggulah saat
kehancurannya.” Berarti harusnya para orang tua harus memiliki kemampuan dalam
hal mengurus anak.Tidak hanya itu, bentuk perlakuan yang diterima anak dari
orang tua dan lingkungan, menentukan kualitas kepribadian seorang individu.
Seseorang yang memiliki kepribadian lemah karena ia kurang mendapat perhatian
penuh dari orang tua, kurang rasa aman, sering dimanjakan. Sebaliknya,
seseorang yang memiliki kepribadian yang kuat karena ia telah mendapat
perhatian penuh dari orang tua, kehangatan jiwa dan pemberian pengalaman hidup
dari orang tuanya.Peran kedua sebagai seseorang yang mengembangkan karakter
anak adalah guru. Sebagai seorang guru, hendaknya memiliki kemampuan dalam
mendidik siswanya terutama sering-sering mengecek siswanya. Tidak hanya sekedar
menghabiskan bab-bab pada buku pelajaran, sekedar menyampaikan informasi atau
mengejar target kurikulum.Peran ketiga adalah masyarakat atau tempat anak itu
tinggal atau bermain atau bergaul. Anak bisa terkontaminasi kebiasaan yang
buruk akibat pengaruh luar. Sehingga, sedini mungkin orang tua harus bisa
menjaga anak-anaknya dari pengaruh luar yang negatif.
B.
Dampak penurunan moral dan Upaya meminimalisir penurunan moral
Banyak anak tidak memiliki sikap yang santun terhadap orang
lain.Tidak mau tolong menolong dengan sesamaTidak menghargai sesuatu.Banyak
terjadi pemberontakan yang dilakukan anak terhadap orang tuanya.Perubahan gaya
hidup, mulai dari nilai-nilai agama, social dan budaya.Jati diri bangsa
Indonesia luntur.Bagi para orang tua, sebaiknya mulai sekarang belajar
bagaimana mengasuh anak yang baik dan benar dengan cara mengikuti parenting
education.Lebih memperhatikan anak dan mendampingi anak dalam situasi
apapun.Mengutamakan waktu bersama dengan keluarga walaupun jam kerja padat.Bagi
para guru, sebaiknya mulai menerapkan proses pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam suatu mata
pelajaran.Guru yang menjadi contoh dan panutan di sekolah juga harus dapat
memberi contoh yang baik kepada murid-muridnya, seperti berpakaian rapi,
berkata sopan, disiplin, perhatian kepada murid dan menjaga kebersihan.Melakukan
kegiatan-kegiatan rutin di sekolah, seperti setiap hari senin melakukan upacar
bendera, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru
atau teman.Mengkoreksi perbuatan yang kurang baik secara spontan, misalnya
menegur ketika siswa berteriak-teriak ketika proses pembelajaran berlangsung.Memuji
perbuatan tepuji, misalnya memperoleh nilai tinggi, membantu teman atu bahkan
memperoleh prestasi dibidang seni atau olahraga.Sekolah sebaiknya mendukung
program pendidikan budaya ddan karakter bangsa dalam perwujudan misalnya toilet
sekolah yang bersih, bak sampah terletak di berbagai tempat dan kondisi sekolah
yang bersih.Kita sendiri sebagai pelajar, hendaknya dapat menyaring hal-hal
yang baik menurut kita dan hal-hal yang buruk bagi kita.
C.Pengaruh Globalisasi terhadap
dunia Pendidikan
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Dampak positif dan negatif dari dari pengaruh globalisasi dalam pendidikan:
1. Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
Pengajaran Interaktif Multimedia
Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer. Apabila dulu, guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana atau menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada computer. Sehingga tulisan, film, suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Dampak positif dan negatif dari dari pengaruh globalisasi dalam pendidikan:
1. Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
Pengajaran Interaktif Multimedia
Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer. Apabila dulu, guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana atau menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada computer. Sehingga tulisan, film, suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi
2. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan
Indonesia
*Komersialisasi Pendidikan
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan. Salah satu ciri utamanya ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa menyenangkan Mr. Gradgrind dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga pemegang saham.(John Micklethwait, 2007:166). .
*Bahaya Dunia Maya
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi yang berpengaruh negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet.
*Komersialisasi Pendidikan
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan. Salah satu ciri utamanya ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa menyenangkan Mr. Gradgrind dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga pemegang saham.(John Micklethwait, 2007:166). .
*Bahaya Dunia Maya
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi yang berpengaruh negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet.
*Ketergantungan
Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer dan internet dapat menyebabkan kecanduan pada diri siswa siswa tak bersemangat dalam proses belajar.
Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer dan internet dapat menyebabkan kecanduan pada diri siswa siswa tak bersemangat dalam proses belajar.
Bab
III
Penutup
Kesimpulan
Di
negeri ini sudah jelas terjadi penurunan moral yang cukup memprihatinkan,
sehingga seluruh lapisan masyarakat harus bertindak lebih lanjut atas hal ini.Pendidikan
budaya dan karakter bangsa ini sangat berpengaruh pada prestasi siswa dan
akhlak setiap individu.Orang tua dan guru merupakan orang pertama yang member
bekal kepada anak-anak bangsa tentang pendidikan karakter sebelum anak tersebut
terjun di masyarakat.Perilaku anak tergantung dari pemberian contoh oleh orang
tua terutama dan gurunya..Keadaan lingkungan juga berpengaruh terhadap tumbuh
kembang seorang anak bangsa.Pengaruh yang mendasar akibat penurunan moral
adalah pesatnya globalisasi
Saran
a.Orang Tua
agar para orang tua memperhatikan
kepentingan anaknya dalam hal pendidikan sehingga pendidikan berjalan dengan lancer
b.Siswa siswi
agar menggunakan teknologi dengan baik, untuk kegiatan belajar, bukan untuk bermain sehingga melupakan segalanya.
agar menggunakan teknologi dengan baik, untuk kegiatan belajar, bukan untuk bermain sehingga melupakan segalanya.