Jumat, 28 Februari 2014

PENDIDIKAN KARAKTER DAN DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI BAGI PENDIDIKAN


KARYA TULIS INI DISUSUN OLEH: NIA YOSEVA SIRAIT

PENDIDIKAN KARAKTER DAN DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI BAGI PENDIDIKAN
 
KARYA TULIS

Karya Tulis ini Diselesaikan untuk Memenuhi Nilai Praktek Teknologi
Informasi Dan Komunikasi Semester 6 Kelas IX.2


NIA YOSEVA SIRAIT

SMP Negeri 2 Mandau
Kabupaten Bengkalis
TP.2013/2014


Kata Pengantar:
Dengan memanjatkan syukur kepada TUHAN yang telah melimpahkan rahmat kepada penulis. Sehingga  penulis dapat menyelesaikan karya tulis sederhana ini. Dalam karya tulis ini penulis memberi tema
" PENDIDIKAN KARAKTER DAN DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI BAGI PENDIDIKAN"
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menyadari bahwa masih banyak yang kurang dan sederhana, karena pengetahuan yang masih kurang. dengan adanya kekurangan – kekurangan tersebut, penulis mohon maaf. Penulis berharap saran dan kritik yang membangun yang bisa digunakan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga isi karya tulis ini menambah pengetahuan bagi para pembaca dan bagi penulis khususnya.

 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………I
HALAMAN DAFTAR ISI…………………………....………………….. II

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang Masalah ……………………………………......1
B.    Rumusan Masalah .......…………………………………………1
C.    Tujuan ..............……………………………......……………....2

BAB II PEMBAHASAN
A.  CONTOH DAN SEBAB PENURUNAN MORAL     ............................................3
B.    Dampak penurunan moral dan Upaya meminimalisir penurunan moral ……………………………………................4
C.   Pengaruh  Globalisasi terhadap dunia Pendidikan
……………………….....…………….4

BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………….      ……………    10
B.     Saran……………………………………………………………  10



Bab I
Pendahuluan
 
1.   Latar belakang
                 Persolan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat, baik itu melalui media cetak, wawancara, dialog dan lain sebagainya. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan yang terjadi dimana-mana, sirkulasi ekonomi yang terhambat serta dunia politik yang menuai pro dan kontra menjadi salah satu topik yang hangat di masyarakat. Berbagai alternatif penyelesaian masalah ini telah dilakukan seperti peraturan, undang-undang, penerapan hukum yang lebih kuat.Kepedulian masyarakat terhadap pendidikan budaya dan karakter bangsa juga telah menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah telah mengembangkan pendidikan budaya dan karakter bangsa ini melalui Departemen Pendidikan Nasional. Karena itulah kami tertarik menjadikan topik ini sebagai bahasan karya ilmiah sederhana yang akan kami tulis. 1.1 Latar Belakang
 Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.
                        Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat.. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial.
 
2.   Rumusan Masalah
    Secara umum, rumusan masalah  pada makalah “Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan” ini dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut.
 a.Apa dampak dari globalisasi untuk  dunia pendidikan?
 b.Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi?
 c.Cara penyesuan pendidikan di Indonesia pada era globalisasi?
d.Apa sebab-sebab terjadinya penyimpangan karakter tersebut ?                                   e.Bagaimana pengaruh penyimpangan karakter ini pada prestasi siswa ?

3.   Tujuan dan manfaat
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku anak bangsa yang terpuji dan sejalan dengan karakter bangsa Indonesia.Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab kepada anak bangsa sebagai generasi penerus bangsa.Mengembangkan sikap mandiri, disiplin,  jujur, kreatif dan berwawasan kebangsaan. Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti penting globalisasi sehingga dampak negatif yang berimbas bisa leih diperkecil. Dan juga diharapkan agar realisasi kegiatan positif terhadap adanya pendidikan semakin lebih baik.
Bab II
Pembahasan
A.  Contoh-contoh perilaku penurunan moral dan Sebab-sebab penurunan moral
Ada beberapa peristiwa yang tergolong penyimpangan karakter di negeri ini. Contoh kecil saja, di zaman yang sudah modern ini banyak orang yang lupa beretika, lupa menjaga sopan santun, tak mau saling tolong menolong, tak bertanggung jawab, tidak tahu batas-batas pergaulan dan masih banyak lagi. Hal sekecil itu saja sudah tak terkendali, apalagi hal yang besar. Orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak sekaligus orang pertama yang memberikan kasih sayang, bahkan ketika anak itu masih ada dalam kandungan. Contohnya saja seorang ayah mengumandangkan adzan dengan lirih di telinga sang anak ketika ia baru saja dilahirkan, itulah bekal awal untuk mengawali hidup dengan kebaikan. Sedangkan, ketika sang anak hendak tidur, ibulah yang menenangkan atau membacakan dongeng untuknya. Tidak hanya itu, ayah dan ibu juga mengajari putra putrinya berjalan, berbicara dan mulai berkomunikasi dengan orang lain. Dengan begitulah, orang tua memberi bekal utama dalam megendalikan anaknya untuk menjadi anak yang baik.Namun, kenyataannya ada orang tua yang belum mengerti bagaimana cara mengasuh anak dengan penuh cinta dan kasih sayang. Buktinya, ada saja orang tua yang menitipkan anaknya kepada babby sitter atau pembantu rumah tangga. Sehingga, anak tersebut mendapatkan pendampingan  tumbuh dan berkembang bukan dari orang tua yang sudah berkeahlian mengurus anak dan tidak pula orang tua itu menjadi pendamping terindah ketika anaknya tumbuh.                                                                                                                                 
Ada saja alasan yang dijadikan para orang tua untuk memutuskan menitipkan anak kepada babby sitter. Salah satu alasan andalannya adalah karena harus mencari nafkah untuk membiayai anak itu, padatnya jam kerja dan lain sebagainya. Seharusnya tidak begitu. Boleh saja bekerja, tanpa melupakan tugas utama sebagai orang tua.Ada pepatah bilang, bahwa “segala sesuatu yang ditangani oleh orang yang bukan ahlinya, tunggulah saat kehancurannya.” Berarti harusnya para orang tua harus memiliki kemampuan dalam hal mengurus anak.Tidak hanya itu, bentuk perlakuan yang diterima anak dari orang tua dan lingkungan, menentukan kualitas kepribadian seorang individu. Seseorang yang memiliki kepribadian lemah karena ia kurang mendapat perhatian penuh dari orang tua, kurang rasa aman, sering dimanjakan. Sebaliknya, seseorang yang memiliki kepribadian yang kuat karena ia telah mendapat perhatian penuh dari orang tua, kehangatan jiwa dan pemberian pengalaman hidup dari orang tuanya.Peran kedua sebagai seseorang yang mengembangkan karakter anak adalah guru. Sebagai seorang guru, hendaknya memiliki kemampuan dalam mendidik siswanya terutama sering-sering mengecek siswanya. Tidak hanya sekedar menghabiskan bab-bab pada buku pelajaran, sekedar menyampaikan informasi atau mengejar target kurikulum.Peran ketiga adalah masyarakat atau tempat anak itu tinggal atau bermain atau bergaul. Anak bisa terkontaminasi kebiasaan yang buruk akibat pengaruh luar. Sehingga, sedini mungkin orang tua harus bisa menjaga anak-anaknya dari pengaruh luar yang negatif.
 B. Dampak penurunan moral dan Upaya meminimalisir penurunan moral
Banyak anak tidak memiliki sikap yang santun terhadap orang lain.Tidak mau tolong menolong dengan sesamaTidak menghargai sesuatu.Banyak terjadi pemberontakan yang dilakukan anak terhadap orang tuanya.Perubahan gaya hidup, mulai dari nilai-nilai agama, social dan budaya.Jati diri bangsa Indonesia luntur.Bagi para orang tua, sebaiknya mulai sekarang belajar bagaimana mengasuh anak yang baik dan benar dengan cara mengikuti parenting education.Lebih memperhatikan anak dan mendampingi anak dalam situasi apapun.Mengutamakan waktu bersama dengan keluarga walaupun jam kerja padat.Bagi para guru, sebaiknya mulai menerapkan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam suatu mata pelajaran.Guru yang menjadi contoh dan panutan di sekolah juga harus dapat memberi contoh yang baik kepada murid-muridnya, seperti berpakaian rapi, berkata sopan, disiplin, perhatian kepada murid dan menjaga kebersihan.Melakukan kegiatan-kegiatan rutin di sekolah, seperti setiap hari senin melakukan upacar bendera, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru atau teman.Mengkoreksi perbuatan yang kurang baik secara spontan, misalnya menegur ketika siswa berteriak-teriak ketika proses pembelajaran berlangsung.Memuji perbuatan tepuji, misalnya memperoleh nilai tinggi, membantu teman atu bahkan memperoleh prestasi dibidang seni atau olahraga.Sekolah sebaiknya mendukung program pendidikan budaya ddan karakter bangsa dalam perwujudan misalnya toilet sekolah yang bersih, bak sampah terletak di berbagai tempat dan kondisi sekolah yang bersih.Kita sendiri sebagai pelajar, hendaknya dapat menyaring hal-hal yang baik menurut kita dan hal-hal yang buruk bagi kita.
C.Pengaruh  Globalisasi terhadap dunia Pendidikan
            Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.    Dampak positif dan negatif dari dari pengaruh globalisasi dalam pendidikan:
    
    1.      Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
    
    Pengajaran Interaktif Multimedia
                Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer. Apabila dulu, guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana atau menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada computer. Sehingga tulisan, film, suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi
2. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
    
 *Komersialisasi Pendidikan
                Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan. Salah satu ciri utamanya ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa menyenangkan Mr. Gradgrind dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga pemegang saham.(John Micklethwait, 2007:166). .
    
 *Bahaya Dunia Maya
        Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi yang berpengaruh negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet.   
*Ketergantungan
                Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer dan internet dapat menyebabkan kecanduan pada diri siswa siswa tak bersemangat dalam proses belajar.    
 
Bab III
Penutup
*      Kesimpulan
Di negeri ini sudah jelas terjadi penurunan moral yang cukup memprihatinkan, sehingga seluruh lapisan masyarakat harus bertindak lebih lanjut atas hal ini.Pendidikan budaya dan karakter bangsa ini sangat berpengaruh pada prestasi siswa dan akhlak setiap individu.Orang tua dan guru merupakan orang pertama yang member bekal kepada anak-anak bangsa tentang pendidikan karakter sebelum anak tersebut terjun di masyarakat.Perilaku anak tergantung dari pemberian contoh oleh orang tua terutama dan gurunya..Keadaan lingkungan juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang seorang anak bangsa.Pengaruh yang mendasar akibat penurunan moral adalah pesatnya globalisasi
*      
Saran
a.Orang Tua
agar para orang tua memperhatikan kepentingan anaknya dalam hal pendidikan sehingga pendidikan berjalan dengan lancer
b.Siswa siswi
      agar menggunakan teknologi dengan baik, untuk kegiatan belajar, bukan untuk bermain sehingga melupakan segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar